Disini akan dibahas mengenai bagaimana caranya untuk
membuat sebuah simulasi jaringan vlan sederhana dengan bantuan software cisco
packet tracer. Sebuah jaringan vlan dapat memungkinkan kita dapat membuat
jaringan antar network dengan fasilitas yang lebih minim dari yang seharusnya,
walaupun dengan konfigurasi yang mungkin sedikit lebih ribet dari biasanya. Disini
kalian akan dianggap sudah memahami dasar dasar dalam menggunakan software
cosco packet tracer seperti menambahkan objek, menyambungkan dengan kabel, dan
letak tiap tab, serta lain sebagainya.
Langkah pertama yang harus kalian lakukan, adalah
membentuk sebuah jaringan seperti dibawah :
Diatas terlihat bahwa kita akan membuat jaringan vlan dengan 5 client, yang mana terbagi menjadi 2 client diserver A, dan 3 client diserver B. nantinya IP dan gateway untuk tiap server akan berbeda. Kemudian jika sudah membuat seperti gambar diatas, sambungkan semua perangkat ke switch, namun dengan beberapa ketentuan.
Untuk port 0/1 sampai 0/5 pada switch, akan dipakai
oleh network server A, untuk port 0/11 sampai port 0/15, akan dipakai untuk
network server B, dan untuk port 0/24 akan dipakai oleh router.
Kemudian jika sudah menyambungkan kebel semua
perangkat, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi IP, gateway, dan subnet mask
untuk masing masing server. Untuk server A memiliki IP 192.168.1.1 /24 (subnet
: 255.255.255.0) dan gateway 192.168.1.254, sementara untuk server B memiliki
IP 172.16.10.1 /24 (subent : 255.255.0.0) dan gateway 172.16.10.254.
Persiapan awal kita selesai sampai disini. Langkah selanjutnya
adalah mengkonfigurasi tiap port pada switch dengan bantuan CLI. Caranya adalah
buka switch, kemudian klik tab CLI pada dialog switch. Kemudian ketikkan
perintah berikut secara berurutan pada CLI :
·
Switch>enable
·
Switch#vlan database
·
Switch(vlan)#vlan 100 name serverA
·
Switch(vlan)#vlan 200 name serverB
·
Switch(vlan)#exit
Disini kita membuat 2 buah vlan terlebih dahulu, yaitu
vlan 100 untuk server A, yang diberi nama server A, dan vlan 200 untuk server B,
yang diberi nama server B.
Jika telah mengetikkan perintah seperti diatas,
selanjutnya kita akan mengkonfigurasi tiap port untuk dimasukkan pada tiap vlan
yang telah kita buat sebelumnya. Caranya adalah dengan megnetikkan perintah
berikut :
·
Switch>enable
·
Switch#configure terminal
·
Switch(config)#interface fa 0/1
·
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
·
Switch(config-if)#exit
·
Switch(config)#interface fa 0/2
·
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
·
Switch(config-if)#exit
·
Switch(config)#interface fa 0/3
·
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
·
Switch(config-if)#exit
·
Switch(config)#interface fa 0/4
·
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
·
Switch(config-if)#exit
·
Switch(config)#interface fa 0/5
·
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
·
Switch(config-if)#exit
Disitu dapat kita pahami bahwa perintah yang baru kita
ketikkan adalah untuk mengkonfigurasi dari port 0/1 hingga port 0/5 agar
dimasukkan dalam vlan 100 atau yang kita namai serverA sebelumnya.
Untuk port 0/11 hingga port 0/15, lakukan perintah yang sama seperti diatas namun ganti
untuk tiap bagian ‘0/...’ sesuai untuk port jatah server B, dan untuk bagian ‘vlan
100’ diganti menjadi ‘vlan 200’.
Jika telah selesai, saatnya kita mengkonfigurasi
router yang akan kita pakai untuk menyambungkan antar server. Ketikkan perintah
dibawah ini pada tab CLI di router :
·
Router>enable
·
Router#configure terminal
·
Router(config)#interface fa 0/0.100
·
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
·
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254
255.255.255.0
·
Router(config-subif)#exit
·
Router(config)#interface fa 0/0.200
·
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
·
Router(config-subif)#ip address 172.16.10.254
255.255.0.0
·
Router(config-subif)#exit
·
Router(config)#interface fa 0/0
·
Router(config-if)#no shudown
Perintah diatas berguna tuk mengkonfigurasi router
agar mengenali gateway server A dan server B, yang bersambung dengan switch
vlan sebelumnya.
Sebelum ke tahap pengujian, kita terlebih dahulu harus mengatur port router yang tersambung pada switch, yaitu port 0/24, ke mode trunk, agar dapat berfungsi dengan semestinya, silahkan ikuti printah seperti gambar dibawah :
Kemudian jika sudah, kita dapat mencoba jaringan yang
ada dengan terlebih dahulu pada tiap server dengan mem ping server sebelahnya. Jika
mau, kita juga dapat mengkonfigurasi server agar client dapat menggunakannya
juga dengan DHCP service. Untuk konfigurasi DHCP dapat dilakukan pada server.
Untuk konfigurasi DHCP pada tab service di server,
kemudian klik DHCP dan isi sesuai dengan tiap server.
Jika sudah, maka tiap client yang ada pada network
yang sama dapat menikmati service DHCP secara automatis dengan mengklik pilihan
DHCP pada IP configration, sehingga client juga ikut tersambung pada jaringan
VLAN kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar