Rabu, 14 November 2018

Mengenal Warna Privacy Policy

Privacy Policy

Ilmu Komputer ULM built the Mengenal Warna app as a Free app. This SERVICE is provided by Ilmu Komputer ULM at no cost and is intended for use as is.
This page is used to inform visitors regarding my policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use my Service.
If you choose to use my Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that I collect is used for providing and improving the Service. I will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy.
The terms used in this Privacy Policy have the same meanings as in our Terms and Conditions, which is accessible at Mengenal Warna unless otherwise defined in this Privacy Policy.

Information Collection and Use
For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device and is not collected by me in any way.
The app does use third party services that may collect information used to identify you.
Link to privacy policy of third party service providers used by the app
Log Data
I want to inform you that whenever you use my Service, in a case of an error in the app I collect data and information (through third party products) on your phone called Log Data. This Log Data may include information such as your device Internet Protocol (“IP”) address, device name, operating system version, the configuration of the app when utilizing my Service, the time and date of your use of the Service, and other statistics.

Cookies
Cookies are files with a small amount of data that are commonly used as anonymous unique identifiers. These are sent to your browser from the websites that you visit and are stored on your device's internal memory.
This Service does not use these “cookies” explicitly. However, the app may use third party code and libraries that use “cookies” to collect information and improve their services. You have the option to either accept or refuse these cookies and know when a cookie is being sent to your device. If you choose to refuse our cookies, you may not be able to use some portions of this Service.

Service Providers
I may employ third-party companies and individuals due to the following reasons:
  • To facilitate our Service;
  • To provide the Service on our behalf;
  • To perform Service-related services; or
  • To assist us in analyzing how our Service is used.
I want to inform users of this Service that these third parties have access to your Personal Information. The reason is to perform the tasks assigned to them on our behalf. However, they are obligated not to disclose or use the information for any other purpose.

Security
I value your trust in providing us your Personal Information, thus we are striving to use commercially acceptable means of protecting it. But remember that no method of transmission over the internet, or method of electronic storage is 100% secure and reliable, and I cannot guarantee its absolute security.

Links to Other Sites
This Service may contain links to other sites. If you click on a third-party link, you will be directed to that site. Note that these external sites are not operated by me. Therefore, I strongly advise you to review the Privacy Policy of these websites. I have no control over and assume no responsibility for the content, privacy policies, or practices of any third-party sites or services.

Children’s Privacy
These Services do not address anyone under the age of 13. I do not knowingly collect personally identifiable information from children under 13. In the case I discover that a child under 13 has provided me with personal information, I immediately delete this from our servers. If you are a parent or guardian and you are aware that your child has provided us with personal information, please contact me so that I will be able to do necessary actions.

Changes to This Privacy Policy
I may update our Privacy Policy from time to time. Thus, you are advised to review this page periodically for any changes. I will notify you of any changes by posting the new Privacy Policy on this page. These changes are effective immediately after they are posted on this page.

Contact Us

If you have any questions or suggestions about my Privacy Policy, do not hesitate to contact me. 

Rabu, 13 Desember 2017

SIMULASI JARINGAN VLAN DENGAN CISCO PACKET TRACER

Disini akan dibahas mengenai bagaimana caranya untuk membuat sebuah simulasi jaringan vlan sederhana dengan bantuan software cisco packet tracer. Sebuah jaringan vlan dapat memungkinkan kita dapat membuat jaringan antar network dengan fasilitas yang lebih minim dari yang seharusnya, walaupun dengan konfigurasi yang mungkin sedikit lebih ribet dari biasanya. Disini kalian akan dianggap sudah memahami dasar dasar dalam menggunakan software cosco packet tracer seperti menambahkan objek, menyambungkan dengan kabel, dan letak tiap tab, serta lain sebagainya.
Langkah pertama yang harus kalian lakukan, adalah membentuk sebuah jaringan seperti dibawah :

 Diatas terlihat bahwa kita akan membuat jaringan vlan dengan 5 client, yang mana terbagi menjadi 2 client diserver A, dan 3 client diserver B. nantinya IP dan gateway untuk tiap server akan berbeda. Kemudian jika sudah membuat seperti gambar diatas, sambungkan semua perangkat ke switch, namun dengan beberapa ketentuan.

Untuk port 0/1 sampai 0/5 pada switch, akan dipakai oleh network server A, untuk port 0/11 sampai port 0/15, akan dipakai untuk network server B, dan untuk port 0/24 akan dipakai oleh router.


Kemudian jika sudah menyambungkan kebel semua perangkat, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi IP, gateway, dan subnet mask untuk masing masing server. Untuk server A memiliki IP 192.168.1.1 /24 (subnet : 255.255.255.0) dan gateway 192.168.1.254, sementara untuk server B memiliki IP 172.16.10.1 /24 (subent : 255.255.0.0) dan gateway 172.16.10.254.



Persiapan awal kita selesai sampai disini. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi tiap port pada switch dengan bantuan CLI. Caranya adalah buka switch, kemudian klik tab CLI pada dialog switch. Kemudian ketikkan perintah berikut secara berurutan pada CLI :
·       Switch>enable    
·       Switch#vlan database     
·       Switch(vlan)#vlan 100 name serverA
·       Switch(vlan)#vlan 200 name serverB
·       Switch(vlan)#exit
Disini kita membuat 2 buah vlan terlebih dahulu, yaitu vlan 100 untuk server A, yang diberi nama server A, dan vlan 200 untuk server B, yang diberi nama server B.


Jika telah mengetikkan perintah seperti diatas, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi tiap port untuk dimasukkan pada tiap vlan yang telah kita buat sebelumnya. Caranya adalah dengan megnetikkan perintah berikut :
·       Switch>enable    
·       Switch#configure terminal         
·       Switch(config)#interface fa 0/1  
·       Switch(config-if)#switchport access vlan 100   
·       Switch(config-if)#exit
·       Switch(config)#interface fa 0/2  
·       Switch(config-if)#switchport access vlan 100   
·       Switch(config-if)#exit
·       Switch(config)#interface fa 0/3  
·       Switch(config-if)#switchport access vlan 100   
·       Switch(config-if)#exit
·       Switch(config)#interface fa 0/4  
·       Switch(config-if)#switchport access vlan 100   
·       Switch(config-if)#exit
·       Switch(config)#interface fa 0/5  
·       Switch(config-if)#switchport access vlan 100   
·       Switch(config-if)#exit
Disitu dapat kita pahami bahwa perintah yang baru kita ketikkan adalah untuk mengkonfigurasi dari port 0/1 hingga port 0/5 agar dimasukkan dalam vlan 100 atau yang kita namai serverA sebelumnya.
Untuk port 0/11 hingga port 0/15, lakukan  perintah yang sama seperti diatas namun ganti untuk tiap bagian ‘0/...’ sesuai untuk port jatah server B, dan untuk bagian ‘vlan 100’ diganti menjadi ‘vlan 200’.



Jika telah selesai, saatnya kita mengkonfigurasi router yang akan kita pakai untuk menyambungkan antar server. Ketikkan perintah dibawah ini pada tab CLI di router :
·       Router>enable
·       Router#configure terminal
·       Router(config)#interface fa 0/0.100
·       Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
·       Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0 
·       Router(config-subif)#exit
·       Router(config)#interface fa 0/0.200
·       Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
·       Router(config-subif)#ip address 172.16.10.254 255.255.0.0     
·       Router(config-subif)#exit
·       Router(config)#interface fa 0/0
·       Router(config-if)#no shudown
Perintah diatas berguna tuk mengkonfigurasi router agar mengenali gateway server A dan server B, yang bersambung dengan switch vlan sebelumnya.



Sebelum ke tahap pengujian, kita terlebih dahulu harus mengatur port router yang tersambung pada switch, yaitu port 0/24, ke mode trunk, agar dapat berfungsi dengan semestinya, silahkan ikuti printah seperti gambar dibawah :


Kemudian jika sudah, kita dapat mencoba jaringan yang ada dengan terlebih dahulu pada tiap server dengan mem ping server sebelahnya. Jika mau, kita juga dapat mengkonfigurasi server agar client dapat menggunakannya juga dengan DHCP service. Untuk konfigurasi DHCP dapat dilakukan pada server.

Untuk konfigurasi DHCP pada tab service di server, kemudian klik DHCP dan isi sesuai dengan tiap server.



Jika sudah, maka tiap client yang ada pada network yang sama dapat menikmati service DHCP secara automatis dengan mengklik pilihan DHCP pada IP configration, sehingga client juga ikut tersambung pada jaringan VLAN kita.



Selasa, 14 November 2017

Praktikum II Jaringan Komputer : Konfigurasi Jaringan Komputer dan Pengenalan Cisco Packet Tracer

          Pada praktikum Jaringan Komputer kami yang kedua ini, yang mana berjudul “ Konfigurasi Jaringan Komputer dan Pengenalan Cisco Packet Tracer “ , kami diminta tuk melakukan setting IP tuk melakukan sharing folder dalam satu jaringan LAN, serta pengenalan mengenai Cisco Paket Tracer. Sebelum kita membahas mengenai kegiatan yang kami lakukan hari ini. Mari kita menelaah sedikit tentang apa itu File Sharing. File Sharing merupakan penyediaan dan penerimaan file digitl melalui sebuah jaringan, menggunakan modelterpusat atau model peer-to-peer ataupun client-server. File disimpan dan dilayani oleh personal koputer user atau disimpan di suatu PC yang bertindak sebagai server.
          Disini sebelum melakukan file sharing, telebih dahulu kami diharuskan tuk melakukan konfigurasi jaringan berupa setting IP address. Setting IP adress dapat dilakukan di window network and sharing center pada control panel. Sebelum melakukan setting IP terlebih dahulu kami berpasangan dengan teman disebelah kami tuk menyambungkan komputer kami dengan kabel LAN yang sudah kami buat pada pertemuan sebelumnya.
          Setelah melakukan IP address, dan mengecek bahwa koneksi komputer tahap yang kami lakukan selanjutnya yaitu melakukan testing sharing folder pada komputer kami. Hal ini dapat dilakukan karena kami telah terhubung satu sama lain dengan kabel LAN. Kita bisa melakukan sharing dengan folder yang ingin kita share dengan mengklik kanannya, dan mengklik send to, maupun dengan fitur sharing di properties. Dan kita dapat melihat folder yang dishare di bagian network pada explorer.

          Setelah sharing folder, kami dikenalkan dengan aplikasi cisco paket tracer, yang mana merupakan aplikasi desain jaringan. Disini kami hanya baru memasuki pengenalan mengenai bagaimana memuat hub, pc, maupun menghubungkan mereka dengan kabel tergantung jenis hubungannya. Setelah pengenalan aplikasi tu berakhirlah sesi praktikum kami pada hari ini.

Minggu, 05 November 2017

Praktikum I Jaringan Komputer : Implementasi LAN

               Pada praktikum Jaringan Komputer kami yang pertama ini, yang mana berjudul “ Implementasi LAN “ , kami diminta tuk membuat sebuah jaringan LAN sederhana. Sebelum kita membahas mengenai kegiatan yang kami lakukan hari ini. Mari kita menelaah sedikit apa itu LAN.
          LAN atau Local Area Network merupakan salah satu jenis jaringan komputer. LAN hanya memiliki cakupan wilayah yang tidak terlalu luas dan terbatas. LAN biasanya digunakan pada sebuah gedung seperti kantor, gedung kampus, sekolah, dan lain sebagainya.
          Kembali pada topik kita sebelumnya, yaitu mengenai praktikum pertama kami. Disini kami dijajarkan tuk membuat jaringan LAN sederhana. Disini kami diwajibkan tuk membawa Connector RJ45, dan diminta tuk membawa alat tester jika mempunyai. Didalam praktikum, kami diajarkan bagaimana caranya memakai alat crimping, yaitu alat yang biasa digunakan tuk membuat sebuah jaringan, berbentuk seperti tang. Selain alat crimping, kami juga disediakan kabel UTP dari asdos tuk digunakan oleh 2 orang praktikan untuk 1 kabelnya.
          Kami disini belajar mengenai bagaimana cara mengupas kabel UTP sehingga kabel didalamnya terlihat. Terdapat 8 kabel kecil didalam kabel UTP. Kabel – kabel tersebut nantinya akan dirapikan dan diurutkan sesuai dengan jenis kabel jaringan yang ingin kita buat, yaitu apakah yang jenis straight atau cross. Disini saya beserta teman saya sepakat membuat kabel cross pada kabel kami.
          Untuk kabel cross, ujung satu dengan ujung yang lainnya memiliki urutan yang berbeda. Namun, urutan urutan kabel tersebut sudah disediakan oleh asdos didalam modul yang telah asdos berikan kepada kami. Setelah kami mengurutkan kabel tiap ujung serta merapikannya, kabel kabel kecil yang telah rapi tersebut nantinya akan dimasukkan kedalam connector RJ45 secara perlahan dan hati hati. Mengapa hati hati karena jika tidak maka nantinya akan ada salah satu kabel yang tidak masuk kedalamnya sehingga kita harus menarik kabelnya kembali dan merapikannya kembali sebelum kita memasukkannya kembali kedalam connector RJ45. Setelah kabel dapat masuk kedalam RJ45, kitapun diarahkan tuk memperkuat sambungan RJ45 dan kabel yang telah kita masukkan tadi dengan alat crimping. Setelah diperkuat, nantinya kabel yang telah jadi tersebut nantiya akan di test dengan menggunakan alat tester. Jika kabel yang  telah dibuat bekerja dengan baik, maka alat tester akan merespon dengan lampu hijau dan memperlihatkan hubungan kabel antar ujung sesuai dengan urutan yang telah kita masukkan.
          Dipraktikum ini kami mendapatkan ilmu mengenai bagaimana cara membuat sebuah jaringan komputer LAN sederhana dengan menggunakan kabel UTP, connector RJ45, serta dengan alat crimping. Disini juga kami mendapatkan pengetahuan mengenai urutan urutan warna kabel untuk jenis kabel straight over dan cross over, serta bagaimana cara membuatnya. Setelah praktikum sampai dipenghujung, kami disodorkan soal tuk postes dan diberi tugas tuk laporan berikutnya beserta tugas masukknya. Sekian terima kasih.

Senin, 27 Februari 2017

Apa itu Bahasa Java?

     Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan kemampuan-kemampuan terbaik bahasa pemrograman objek sebelumnya. Bahasa pemrograman Java terlahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja "Bapak Java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi "Java". Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).

Java tersusun atas bagian-bagian yang disebut Kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para pemrogram  Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application Programming Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator javac menghasilkan file bytecode kelas dengan ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.

Program yang ditulis dalam bahasa Java bersifat independent program yang mana artinya yaitu dapat dengan mudah dipindahkan antar berbagai jenis sistem operasi dan berbagai jenis arsitektur komputer. Aspek ini sangat penting untuk dapat mencapai tujuan Java sebagai bahasa pemrograman Internet di mana sebuah program akan dijalankan oleh berbagai jenis komputer dengan berbagai jenis sistem operasi. Sifat ini berlaku untuk level source code dan binary code dari program Java.

Bahasa Java termasuk dalam bahasa OOP atau Object Oriented Programming. Jadi tentu dalam Java juga memiliki konsep-konsep OOP seperti memiliki Class, Object, Atribute, maupun Method. Bahasa Java juga memiliki beberapa dar penulisan seperti case sensitive, karakter pertama nama Class yang harus besar dan ebaliknya untuk karakter pertama nama method, dan juga nama program file yang harus sama dengan nama class.

Walaupun sangat mutakhir, namun faktanya bahasa Java tidak sesempurna itu. Bahasa Java juga memiliki kekurangan, seperti tidak kompatibelnya antar satu sistem operasi dengan sistem operasi lainnya hingga menyebabkan slogan Java yang mana berbunyi " tulis sekali, jalankan dimana saja" tidak terealisasi dengan baik. Dan juga pemakaian memori yang tinggi dibanding dengan bahasa tingkat tinggi lain juga menjadi poin minus bahasa Java. Selain itu, bahasa ini juga mudah di dekompliasi, yang mana menyebabkan kemungkinan orang-orang yang tak bertanggung jawab memplagiat sumber buatan orang lain.

Senin, 05 Desember 2016

Penerapan sederhana form MDi pada program pendaftaran klub FDi

Yak, disini saya akan membawakan sebuah tutorial sederhana bagaimana caranya menerapkan form MDi pada program kita. Sebelum itu mungkin kawan2 sempat bertanya, apa itu form MDi ?


MDI Form adalah induk dari semua Form yang ada, atau dalam arti lain adalah antarmuka pengguna khas di mana setiap dokumen dalam aplikasi ditampilkan dalam jendela anak terpisah dalam wilayah klien dari jendela utama aplikasi. (Laez)

Langsung saja kita praktek sederhana pembuatan form MDi sederhana ini. Disini saya menerapkannya pada sebuah program sederhana, yaitu program anak FDi Club. Pertama-tama tentu, silahkan buat project terlebih dahulu pada visual studio. Pastikan bahwa project yang dibuat adalah project windows form dengan mengunakan bahasa C#.


Kemudian jika sudah, hal pertama yang kita perlukan untuk mengubah form baru pada projec yang kita baru buat, adalah dengan mengubah nilai dari IsMDIContainer menjadi true. Hal ini dapat kamu cek dan lakukan pada properties (disini saya meletakkan properties panjang kebawah). Kamu juga dapat mengecek properties dengan cara mengklik kanan pada form kemudian klik properties.



Jika sudah, maka form kita otomatis akan berubah menjadi sebuah form dengan format MDi form. Langkah kedua untuk membuat MDi form kita agar bisa digunakan, adalah dengan menambahan menubar pada form MDi kita tadi. Menubar dapat kita temukan pada toolbox (disini toolbox saya berada dikiri workspace) dengan nama berupa menustrip. Anda dapat menambahkannnya dengan 2 cara, yaitu dengan men double click pada komponen menustrip di toolbox, atau click dan drag menuju form yang kita buat sebelumnya.



Jika sudah, maka silahkan anda tambahkan menu dan submenu sesuai kebutuhan anda. Caranya sangat mudah, cukup dengan mengklik dan mengisi nama pada menu maupun submenu yang tersedia, maka secara otomats komponen meu tersebut akan dibuat dan dapat digunakan.


Tentu, jangan lupa untuk mengubah nama setiap variabel komponen pada program kita, termasuk menu dan submenu yang kita buat sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah nama design pada deretan properties pada setiap komponen



Kemudian jika sudah, silahkan anda membuat sebuah form baru. Form ini akan kita panggil pada form utama nantinya kedalam bentuk berupa form MDIchild atau anak form dari form utama kita. Kita dapat menambahkannya dengan cara memilih project > new windows form



Kemudian agar form yang kita buat tadi dapat kita panggil ke dalam form utama kita tadi, silahkan tambahkan kodingan pada event click pada menu maupun submenu yang kita buat tadi. Cara untuk menambahkan event cukup mudah, anda tinggal mengklik 2x pada setiap variabel komponen yang mau anda kasih event click, termasuk menu maupun submenu yang telah kita buat. Atau anda dapat menambahkan event tersendiri pada menu event, yang dapat diakses dengan mengklik ikon petir pada deretan ikon pada bagian atas properties. Berikut kodingan yang harus ditambahkan pada event click di menustrip


Pada kodingan itu, terlihat ada ada 3 line kodingan. Line pertama menyatakan bahwa kita akan menyatakan form yang kita buat baru sebelumnya menjadi sebuah variabel, pada form utama kita tadi. Ini berguna agar dapat memudahkan akses nantinya. Kemudian pada line kedua menyatakan bahwa MDiparent atau form induk dari form “daftar” (form yang baru dibuat) adalah form utama ini atau yang dinyatakan dengan “this”. Kemudian line ketiga menyatakan untuk menampilkan atau men-show form yang dinyatakan oleh variabel dss sebelumnya.
Disini saya membuat 2 buah form berbeda untuk menjadi MDi child pada form utama saya. Disini anda dapat menkreasikan sesuka hati anda, mau berapa maupun jenis form yang ingin anda buat dan gunakan.




Sekian dulu tutorial yang satu ini. Kedepannya akan saya buat tutorial lebih lanjut mengenai bagaimana caranya kita mengkoneksikan database ke program kita.

Selasa, 29 November 2016

Tutorial connecting Crystal Report to Database sql C# form

Disini. Saya akan menjelaskan secara sederhana bagaimana cara mengkoneksikan crystal report ke database dalam form visual studio c#.

Sebelum kita memulai tuk mencoba mengkoneksikan, sudah pasti persiapan pertama yang harus kita siapkan adalah aplikasi visual studio beserta crystal reportnya. Untuk crystal report silahkan langsung download di link dibawah ini : 

DOWNLOAD HERE

Pertama-tama silahkan pasang terlebih dahulu crystal report pada komputer anda. Cara penginstalan tidak terlalu sulit, hampir sama seperti menginstal aplikasi kebanyakan.
Jika sudah, maka langsung saja kita menuju ke visual studio. Silahkan buat project baru berupa windows form C#, kemudian klik oke.
Pastikan dalam project anda telah mengkoneksikan sebuah database. Disini saya menggunakan database sql didalamya. Jika sudah, silahkan bat form baru pada menu project > add windows form. Kemudian pada form baru itu silahkan tambahkan elemen crystalreportviewer yang dapat dicari pada toolbox.


Sebelum kita memulai mengkoneksikan crystal report, pastikan anda telah membuat sebuah dataset baru, dengan menambahkannya dimenu project > add new item > kemudian dataset dan silahkan membuat datatable didalam dataset tersebut. Pastikan kolom yang anda buat didalamnya sesuai dengan kolom yang ada di database anda.

Kemudian, pada elemen crystalreportviewer yang sudah kita letakkan pada form baru tadi, silahkan tekan tanda panah kecil pada ujung kanan atas elemen crystalreportviewer, kemudian silahkan klik create a new crystal report.
Jika sudah, maka crystal report akan meminta kita mengisikan nama, kemudian setelahnya akan muncul dialog, pastikan adan memilih report wizard, lalu klik oke.



Kemudian, pada dialog selanjutnya, silahkan arahkan dialog bagian kiri menuju dataset yang telah anda buat, lalu pindahkan ke dialog bagian kanan dengan menekan tombol panah ke kanan, kemudian klik oke.



Jika benar, tampilan yang akan muncul akan seperti gambar dibawah ini :


Kemudian langkah selanjutnya untuk membuat crystal report bekerja, adalah dengan menambahkan kodingan tambahan didalamnya. Kodingan ini berguna untuk mengkoneksikan crystal report ke database kita, melalui dataset yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Untuk kodingan silahkan download di link dibawah ini :